Manfaat Diagnosis Related Group Bagi Pengelola Rumah Sakit

DRG

Biaya terbesar pada operasional rumah sakit adalah pelayanan klinis. Meskipun biaya tersebut dapat dievaluasi dan dimonitor dengan baik (pada sistem keuangan),  layanan yang diberikan dan perlu ditagihkan kepada pasien dicatat di dalam sistem informasi rumah sakit (SIMRS), sistem administrasi pasien, Rekam Medis Elektronik (RME), dan catatan kertas.

Pengelolaan biaya operasional dan pelayanan klinis biasanya lebih mudah dilakukan pada unit gawat darurat (satu unit layanan dengan waktu perawatan tidak lama) atau rawat jalan (kunjungan singkat di layanan tertentu). Namun, pada unit rawat inap akan jauh lebih kompleks karena lamanya perawatan (length of stay) dan banyaknya unit layanan di rumah sakit yang terlibat dalam perawatan pasien.

Karena banyaknya variasi dari jenis pasien, seperti usia dan jenis kelamin, diagnosis primer/sekunder, penyakit penyerta, dan jenis tindakan (misalnya, prosedur bedah atau medis), sangat sulit bagi sistem keuangan untuk menentukan biaya operasional pada suatu episode perawatan  tanpa informasi pendukung dari RME atau SIMRS, karena hampir setiap perawatan pasien akan berbeda-beda.

Untuk mengatasi masalah perhitungan biaya dan menjembatani antara pengelolaan penagihan rumah sakit dan pemberian layanan klinis, sebagian besar negara anggota OECD telah mengadopsi metode Kelompok Diagnosa Terkait (Diagnosis Related Group/ DRG). DRG adalah suatu metode untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan pasien yang mempunyai kebutuhan dan sumber yang sama dirumah sakit atau klinik berdasarkan pada ICD (International Classification of Diseases).

Setiap yurisdiksi memiliki 700-900 DRG. Berikut adalah dua contoh:

  • DRG E01B: Major Chest Procedure – CCC
  • DRG 165: Major Chest Procedure Without CC/MCC

Secara prinsip ketika memperhitungkan biaya tempat tidur rumah sakit, tes diagnostik, obat-obatan, konsultasi medis, ruang operasi, ruang pemulihan, ahli bedah, dan ahli anestesi, sebenarnya tidak masalah prosedur apa yang dilakukan pada pasien karena banyak prosedur memiliki biaya yang serupa.

DRG sebagian besar digunakan oleh pemerintah untuk menghitung pendanaan yang akan diterima rumah sakit. Setiap rumah sakit akan menerima jumlah dana yang sama untuk satu DRG (dengan beberapa pengecualian). Hal ini dapat mendorong efisiensi dari rumah sakit, karena rumah sakit dapat mengurangi biaya di bawah apa yang  diterima dari pemerintah untuk masing-masing DRG.

Mengapa semua ini menarik bagi pengelola rumah sakit?

Mengelompokkan semua aktivitas rumah sakit ke dalam sejumlah ‘kode’ akan memungkinkan pengelola rumah sakit untuk:

  • Menghubungkan layanan klinis dan biaya pelayanan: layanan akuntansi rumah sakit perlu mengetahui biaya berbagai layanan rumah sakit seperti pemeriksaan laboratorium, rontgen hingga operasi besar dan kecil. Menghitung biaya layanan keseluruhan daripada item individu meningkatkan komunikasi antara pengelola dan klinisi.
  • Membandingkan biaya antar fasilitas:  biaya penyediaan layanan harus sama di setiap rumah sakit. Biaya pelayanan suata tindakan seperti operasi apendektomi harus sama pada tiap rumah sakit.
  • Memonitor tren biaya dari waktu ke waktu: jika biaya operasional rumah sakit meningkat tetapi DRG tidak berubah, maka peningkatan biaya kemungkinan bukan disebabkan oleh perubahan dalam pemberian layanan klinis. Dengan monitor tren biaya, pengelola dapat mengetahui bagian-bagian yang menyebabkan peningkatan biaya operasional.

Hal paling menarik adalah bahwa daftar DRG dan aturan perhitungannya mudah ditemukan. kemungkinam diperlukan biaya lisensi di awal untuk menggunakannya, akan tetapi tetapi jauh lebih murah daripada mencoba menciptakannya dari awal.

Contact Us: Email sales@ksatria.com WhatsApp +62 821 4520 5712

Jangan Lewatkan Konten Kami

Jadi yang pertama untuk mendapatkan berita terkini dan penawaran eksklusif ke e-mail Anda.